DUNIA seni dan sastra Indonesia tengah kehilangan salah satu sosok kreatifnya, dengan meninggalnya sastrawan Remy Sylado meninggal dunia pada Senin 12 Desember 2022.
Sastrawan yang juga merupakan dosen dan aktor tersebut, diketahui menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan stroke dan sejumlah komplikasi kesehatan lainnya selama beberapa tahun terakhir.
Pada 2020 lalu, Remy pernah mengalami komplikasi penyakit yang membuatnya harus cuci darah di ruang intensive care unit (ICU). Kemudian untuk ketiga kalinya, Remy kembali terbaring sakit akibat serangan stroke pada awal 2022.
Tak hanya stroke, pemilik nama asli Japi Panda Abdiel Tambayong itu bahkan di awal tahun 2022 juga sempat menjalani operasi Hernia. Selain itu, ia juga disebut-sebut mengidap katarak.
Berbagai macam komplikasi penyakit yang dialami Remy lantas membuatnya tak bisa mendapatkan seluruh perawatan sekaligus, apalagi mengingat usianya yang sudah tak lagi muda. Jika dilihat dari segi medis, mengapa stroke sepetrti yang dialami Remy beberapa tahun menyebabkan beberapa komplikasi penyakit lainnya?
Stroke sendiri adalah ketika terjadinya adanya gangguan aliran darah di otak secara tiba-tiba. Biasanya, kondisi ini akan menetap selama lebih dari 24 jam yang memberikan banyak gejala seperti sulit berbicara, bicara pelo, lumpuh satu sisi badan, lumpuh daerah wajah, kebas pada separuh badan, dan bahkan sampai penurunan kesadaran atau tidak sadar.
Follow Berita Okezone di Google News
Banyak orang mengira bahwa stroke hanya terjadi di otak. Ini pemahaman yang salah, sebab stroke juga bisa menyerang mata. Salah satu penyebab stroke mata, ialah karena sumbatan pembuluh darah yang menuju retina. Ada beberapa jenis stroke yang umum menyerang mata, dan salah satunya adalah oklusi retina sentral.
Selain itu, pasca terkena serangan stroke, seseorang umumnya rawan mengalami infeksi, terutama pada saluran pernapasan dan saluran kemih. Contohnya saja pneumonia yang bisa muncul karena keterbatasan gerak penderita stroke, atau permasalahan menelan yang menyebabkan makanan masuk ke saluran pernapasan (pneumonia aspirasi).
Selain itu, bisa juga ditemukan infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada pemakaian kateter kencing akibat tidak dapat mengontrol fungsi berkemih dengan baik pasca stroke.Â
Sedangkan hernia, yang mana almarhum Remy sempat sudah menjalani operasinya, yakni kondisi adanya penonjolan yang terjadi di sekitar pinggul hingga selangkangan. Penyakit ini biasa terjadi pada pria dewasa yang ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar.
Benjolan hernia ini tentunya bisa mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari, sehingga perlu pencegahan dan pengobatan lebih lanjut. Salah satu pengobatan untuk menghilangkan benjolan ini memang dengan tindakan operasi.
Berdasarkan pendapat banyak dokter bedah, hernia terjadi karena lemahnya otot itu sendiri karena penuaan, aktivitas tertentu misalnya angkat beban berlebihan, pasca melahirkan bagi wanita, sembelit ketika BAB, batuk, dan menjalani gaya hidup yang tidak sehat dengan mengalami obesitas, asupan makanan tidak bergizi, merokok), dan genetik. Demkian sebagaimana diwarta dari Alodokter, RS Mitra Keluarga dan RS Hermina, Senin (12/12/2022).
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.