Waspadai Gejala Pubertas Prekoks, Bisa Bikin Anak Bantet!
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/12/09/487/2724027/waspadai-gejala-pubertas-prekoks-bisa-bikin-anak-bantet-ER30sMBUJW.jpg)
SAAT ini terjadi fenomena anak-anak cepat tumbuh "besar" dan terlihat layaknya orang dewasa. Di media sosial bahkan heboh penampilan anak Sekolah Dasar (SD) yang memiliki tubuh sangat tinggi, seperti remaja 18 tahun.
Pertumbuhan anak yang pesat, memiliki tubuh tinggi, tentu membuat orang tua bahagia. Namun para orang tua harus berhati-hati dengan kondisi pubertas prekoks. Yaitu pubertas yang terjadi terlalu dini pada anak-anak.
Â
Dikutip dari Kidshealth, pubertas adalah waktu ketika anak-anak berkembang secara fisik dan emosional menjadi pria dan wanita muda. Kondisi ini biasanya terjadi saat anak perempuan berusia 10 tahun dan 11 tahun pada anak laki-laki.
Namun pada pubertas prekoks, seorang anak akan mengalami masa pubertas anak dimulai sebelum usia 7 atau 8 tahun untuk anak perempuan. Dan sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki. Ini dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan pada anak.
Kondisi pubertas prekoks akan mempengaruhi tumbuh kembang anak ke depannya. Ia akan mengalami "masa dewasa" lebih dulu daripada teman-temannya. Tak jarang membuat sang anak merasa kurang percaya diri.
Selain itu, kerangka tulang akan semakin cepat matang. Percepatan pertumbuhan membuat mereka lebih awal tumbuh tinggi jika dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.
Tapi mereka mungkin berhenti tumbuh terlalu cepat dan berakhir pada ketinggian yang lebih pendek dari rekan seumurannya. Bahkan secara emosi dan perilaku dapat berubah pada anak-anak dengan pubertas dini.
Follow Berita Okezone di Google News