Share

Celine Dion Idap Sindrom Orang Kaku, Apa Saja Gejalanya?

Pradita Ananda, Jurnalis · Jum'at 09 Desember 2022 11:25 WIB
$detail['images_title']
Celine Dion (Foto: tangkapan layar Instagram @celinedion)

LEWAT video di akun Instagram pribadinya, Celine Dion mengabarkan bahwa dirinya sedang jatuh sakit, mengidap kelainan saraf sangat langka.

Kelainan saraf langka tersebut adalah Stiff-person syndrome (SPS), yang diidap 1 dibanding 1 juta orang di dunia.

Stiff-person syndrome (SPS) atau sindrom orang kaku sendiri, secara medis adalah kelainan neurologis langka dengan ciri-ciri penyakit autoimun. Dilansir dari laman resmi National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), SPS seperti yang diidap pelantun hits My Heart Will Go On tersebut, adalah kondisi ketika kekakuan otot yang berfluktuasi di batang tubuh dan tungkai, serta kepekaan yang meningkat terhadap rangsangan seperti kebisingan, sentuhan, dan tekanan emosional.

Celine mengaku, karena mengidap SPS ini lah selama ini dirinya suka mengalami kejang. Ya, kejang memang merupakan salah satu gejala utama dari Sindrom Orang Kaku ini, selain membuat otot jadi kaku.

Mengutip Healthline, Jumat (9/12/2022) yang sudah ditinjau secara medis oleh Nancy Hammond, M.D, jika dilihat dari gejalanya, gejala awal dari sindrom orang kaku (SPS) ini cukup beragam, meliputi kekakuan hingga level ekstrim, otot kaku di batang tubuh, masalah postur dari otot punggung yang kaku alhasil bikin tubuh seperti membungkuk, kejang otot yang menyakitkan dan susah berjalan.

Selain itu, bisa juga membuat pengidapnya memiliki masalah sensorik, seperti kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, dan suara, suka berlebihan keringatnya (hiperhidrosis), sampai jatuh jika berdiri, dan bahkan bisa juga patah tulang karena terkadang kejang bisa cukup kuat untuk mematahkan tulang.

Follow Berita Okezone di Google News

Kekakuan otot ini juga pada akhirnya bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain, contohnya wajah, termasuk bisa menyebar ke otot yang digunakan untuk makan dan berbicara, otot yang berperan at dalam pernapasan juga dapat terpengaruh dan bisa menyebabkan masalah pernapasan yang mengancam keselamatan jiwa.

Kondisi ini memang harus segera ditangani dengan perawatan yang tepat. Mengingat bukan hanya kesehatan secara fisik yang mengintai, namun juga berpotensi menggerus kesehatan mental karena adanya potensi tekanan emosional dapat meningkat seiring perkembangan SPS itu sendiri, yang pad akhirnya bisa memicu berkembangnya kecemasan atau anxiety saat pergi keluar berada di ruang publik.

 BACA JUGA:Obat ARV Bisa Sembuhkan Pengidap HIV secara Total? Ini Penjelasan Dokter!

BACA JUGA:1 dari 4 Anak Indonesia Alami Stunting, Apa Dalang Penyebabnya?

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.