Benarkkah Sunat Bisa Cegah Penularan HIV/AIDS?
HIV/AIDS masih jadi salah satu krisis kesehatan besar di dunia, termasuk di Indonesia. Sejauh ini, belum ada pengobatan yang bisa benar-benar mengobati pengidap HIV/ AIDS untuk benar-benar sembuh dan hidup terbebas dari HIV/AIDS.
Selain mengobati pengidap HIV/AIDS dengan obat terapi ARV, yang bisa dilakukan untuk menekan laju penularan adalah dengan melakukan pencegahan, dan melakukan sunat (sirkumsisi) disebut-sebut bisa jadi cara mencegah penularan HIV/AIDS. Benarkah demikian?
Dijelaskan ahli kesehatan, Profesor Zubairi Djoerban, selama ini secara medis memang sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwasanya sunat bisa mencegah penularan HIV/AIDS dan melakukan sunat agar tak tertular HIV/AIDS bukan jadi hal baru.
“Banyak penelitian buktikan itu, dan bukan hal baru. Salah satunya Project Horizons dari Population Council. Mereka menyimpulkan pria yang tidak disunat punya risiko terinfeksi HIV dua kali lebih besar dari pada pria yang disunat,” kata Prof. Zubairi, melalui akun Twitter resminya @ProfesorZubairi.
Lantas apakah banyaknya penelitian itu valid adanya? Peneliti dan Konsultan Hematologi-Onkologi tersebut menjelaskan lebih lanjut, bahwasanya di beberapa negara justru sunat adalah cara utama untuk mencegah penularan HIV, bahkan ini banyak dilakukan di negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Follow Berita Okezone di Google News