Cek Bahaya Fentanil, Obat Anti Nyeri yang Membunuh Ribuan Tunawisma di LA
KEJADIAN overdosis terhadap obat Fentanil yang dialami oleh para tunawisma yang ada di sepanjang jalan Los Angeles, Amerika Serikat, tengah menjadi sorotan publik.
Menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles County, tercatat, hampir 2.000 orang tunawisma meninggal di Los Angeles dari April 2020 hingga Maret 2021, meningkat 56 persen dari tahun sebelumnya.
Science Magazine menyebut, obat fentanil telah menjadi suatu yang mengerikan di Amerika Serikat, karena sekitar 85 persen pengguna obat ini berasal dari Negeri Paman Sam tersebut di tahun 2015, korban jiwa dari obat ini pun mencapai 33,091 melayang karena overdosis.
Jumlahnya bertambah sebanyak 4000 jiwa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Malah di tiap tahunnya mengalami peningkatan hingga empat kali lipat. Melansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, jumlah kematian karena overdosis karena obat fentanil tersebut di tahun 2016 mencapai 20.000 sampai 64.000 jiwa pada tahun 2016.
Dalam dunia medis, Fentanil sebetulnya adalah obat yang dipakai untuk meredakan rasa nyeri hebat, seperti akibat kanker atau operasi. Obat ini juga bisa digunakan sebagai obat bius atau obat tambahan untuk meningkatkan efek obat bius saat operasi.
Obat satu ini diketahui masuk sebagai obat antinyeri golongan opioid yang bekerja dengan cara memblokir sinyal rasa sakit pada sel saraf yang menuju otak. Umumnya, obat tersedia dalam bentuk suntik dan patch transdermal yang berbentuk seperti plester atau koyo.
Fentanil tidak boleh dikonsumsi sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter. Obat satu ini merupakan Opioid buatan mirip dengan morfin, namun penghilang rasa sakitnya lebih besar di bandingkan morfin dengan kemampuan 50 hingga 100 kali lipat. Sehingga memang, membuat tingkat bahaya memakai Fentanil lebih hebat dan fatal.
Follow Berita Okezone di Google News