Ibu Hamil Jangan Sedih Berkepanjangan, Awas Lahirkan Bayi Prematur!
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/12/01/483/2718555/ibu-hamil-jangan-sedih-berkepanjangan-awas-lahirkan-bayi-prematur-tURF0BOfAE.jpg)
IBU yang bahagia akan menciptakan generasi penerus yang sehat, hebat dan bahagia memang benar adanya jika dilihat dari segi medis. Diketahui bahwa banyak masalah kesehatan yang bisa mengintai, bila seorang wanita atau calon ibu merasa tidak bahagia selama menjalani kehamilannya.
Pentingnya untuk merasa bahagia, terutama pada wanita hamil, yang diungkap dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG. Apalagi ibu hamil mengalami banyak perubahan tubuh, mental, hingga hormonal.
"Selama masa kehamilan, banyak perubahan yang terjadi pada wanita, dari mulai fisik hingga psikis, serta yang tidak tampak yakni perubahan hormonal," jelas dr. Dara, dikutip dari keterangan resminya.
Lebih lanjut dr. Dara menjelaskan, bahwa pada trimester pertama, hormon yang meningkat dalam tubuh wanita antara lain hormon estrogen dan progesteron serta hormon meta chorionic gonadotropin yang kerap mengakibatkan mual dan muntah.
"Makanya tak heran di trimester pertama sekitar 75 sampai 80 persen ibu hamil pasti mual. Nah, yang 20 persen sisanya, enggak mual atau istilahnya hamil kebo," lanjutnya.
Ketiga hormon yang disebutkan di atas cukup berpengaruh pada perubahan psikis ibu hamil, sehingga tak jarang wanita mengandung memang lebih mudah sedih, menangis, dan gampang marah-marah.
Hal itu selaras dengan survei yang dilakukan oleh aplikasi Teman Bumil pada 1.504 orang ibu hamil. Hasil survei memperlihatkan 64,6 persen mengaku jadi lebih mellow dan sering sedih. Sementara 38,4 persen responden mengaku jadi lebih stres ketika hamil.
Kemudian, selain masalah hormonal, ada sejumlah faktor eksternal yang bisa menjadi pemicu itu tidak bahagia atau stres. Menurut survei Teman Bumil, kondisi finansial yang belum stabil sebanyak 44,3 persen dan menempati urutan pertama.
Follow Berita Okezone di Google News