APAKAH kutu kucing dapat menular ke manusia? Pertanyaan tersebut kerap kali dipertanyakan. Sebagai hewan yang berbulu, umumnya hewan-hewan tersebut memiliki beberapa parasit dalam tubuh yang kerap mengganggu. Kutu, sebagai parasit tak bersayap yang hidup di tubuh hewan berkaki empat ini kerap meresahkan.
Bagaimana tidak, selain membuat hewan peliharaan merasa gatal di area yang dihinggapi kutu, pemilik pun khawatir jika kutu dapat menular ke manusia.
Lantas, apakah kutu kucing dapat menular ke manusia? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan okezone berikut ini.
Melansir dari Healthline, diketahui bahwa kutu umumnya hidup pada anjing, kucing, atau hewan berdarah panas lainnya. Hal ini disebabkan bulu mamalia dan bulu aves memudahkan parasit tersebut untuk bersembunyi dan bereproduksi.
Follow Berita Okezone di Google News
Di inangnya, kutu sebagai parasit akan bertelur dan menetas kemudian menjadi tahap larva dan pupa. Siklus ini diketahui dapat menyebabkan infestasi kutu pada kucing maupun anjing yang perlu diobati.
Perlu diketahui, kutu yang hidup di tubuh hewan peliharaan bisa saja menggigit manusia. Meski mereka tidak akan hidup di tubuh manusia, akan tetapi masih dapat mengalami potensi efek samping.
Seekor kutu kucing dapat melompat hingga 13 inci, jadi mungkin hewan peliharaan atau hewan lain dapat menularkannya kepada pemilik. Kutu kucing sebagai jenis kucing yang umum hinggap di tubuh mamalia.
Kutu tak dapat hidup pada manusia sebab mereka tidak memiliki rambut seperti binatang. Tak hanya itu, kutu nantinya sangat sulit untuk bereproduksi tanpa perlindungan bulu.
Satu studi laboratorium mengamati bahwa seekor kutu harus memakan manusia selama 12 jam berturut-turut untuk memiliki kesempatan bertelur yang layak. Akan sangat jarang seekor kutu kucing dapat memakan manusia selama itu tanpa ditemukan dan dihilangkan.
(RIN)
Â
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.