Share

Selain Covid-19, Penyakit Menular TBC dan DBD Paling Bikin Pusing Indonesia

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Senin 14 November 2022 08:00 WIB
$detail['images_title']
TBC dan DBD jadi kesulitan terbesar Indonesia, (Foto:AFP)

DENGAN terjadinya pandemi, infeksi Covid-19 menjadi perhatian penuh. Namun jangan lupa, Indonesia masih berjuang mengentaskan beberapa penyakit menular yang prevalensinya masih sangat tinggi hingga saat ini.

Terutama penyakit Tuberkulosis (TBC) yang bahkan seperti diungkap datanya oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi, angka kasusnya mengalami peningkatan di 2021.

“TBC itu insidennya meningkat dari 824 ribu kasus di 2020, naik menjadi 969 ribu kasus di 2021,” jelas Imran di Webinar Indonesia MIRAH 2022, baru-baru ini.

Dengan angka kasus yang malah meningkat, tak heran seperti dingkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi, TBC masih menakdi penyakit menular yang jadi fokus perhatian besar pemerintah Indonesia, selain infeksi Covid-19.

“Karena kenaikan kasus itu, Indonesia menempati ranking 2 setelah India dalam jumlah kasus TB terbanyak di dunia," lanjutnya.

Selain TBC, penyakit demam berdarah atau biasa disebut DBD juga tak luput sebagai penyakit menular lainnya yang mendapat perhatian pemerintah. Mengingat di masyarakat, angka kasus penyakit ini masih tinggi.

Follow Berita Okezone di Google News

Apalagi ditambah dengan faktor, saat ini sedang musim hujan yang merupakan faktor pemicu yang sangat berpengaruh.

Tidak berhenti sampai situ, bukan hanya TB dan DBD, bahkan Hepatitis yang tiga tipe secara umum yaitu Hepatitis A, Hepatitis B, dan Hepatitis C, ini semuanya ada di Indonesia.

"Yang berkaitan dengan higienitas itu Hepatitis A, yang bikin kulit kuning. Sedangkan Hepatitis B dan C itu penyakit sirosis, kanker hati. Ini (semua) juga permasalahan di Indonesia," tegas Imran.

Terakhir, penyakit menular lainnya yang kasusnya masih tinggi di Indonesia adalah malaria. Imran menerangkan, warga Jakarta mungkin tidak terlalu familiar dengan penyakit ini, tapi di Indonesia timur, malaria masih banyak ditemukan.

Namun, kabar baiknya diketahui baru-baru ini Sorong Selatan, Papua, sudah dinyatakan eliminasi malaria. Artinya, sudah tidak ada lagi kasus malaria di sana. Maka dengan pencapaian itu, Sorong Selatan jadi contoh wilayah rentan malaria yang berhasil mencapai eliminasi.

 BACA JUGA:Tahun 2024, Menkes Budi Targetkan 90 Persen Pengidap TBC Bisa Terdeteksi

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.