MOMEN persalinan adalah perjuangan seorang ibu bertarung di antara hidup dan mati untuk melahirkan sang bayi.
Melahirkan dilalui oleh sang ibu tentunya dengan rasa sakit, namun rasa sakit saat melahirkan ini bisa dikurangi dengan melakukan metode Hypnobirthing.
Hypnobirthing sendiri merupakan upaya alami yang dilakukan oleh calon ibu untuk menanamkan niat dalam bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar.Upaya ini memfokuskan pikiran dan batin, melatih sang ibu untuk menenangkan pikirannya.
Metode hypnobirthing ini juga dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang cukup, calon ibu dan pendampingnya saat persalinan akan bisa melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang, nyaman dan memuaskan. Jauh dari rasa takut dan cemas yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit.
Proses hypnobirthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti ke diri sendiri. Proses ini menggunakan perkataan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh, memandu pikiran, serta mengendalikan nafas sang ibu hamil.
Follow Berita Okezone di Google News
Hypnobirthing disebutkan bisa dilakukan pada usia kehamilan berapa pun. Namun, umumnya dilakukan di usia kehamilan 7 bulan atau 2 minggu sebelum proses persalinan. Bisa dilakukan dua kali sehari di saat pagi atau jelang tidur malam, dengan durasi hanyalah sekitar 10 sampai 15 menit.
Manfaat apa yang bisa diperoleh oleh ibu hamil yang melakukan Hypnobirthing? Ternyata banyak sekali yang bisa dirasakan dari metode ini, misalnya mulai dari meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi, adanya kondisi tenang dan damai selama hamil yang akan dirasakan oleh janin di dalam kandungan dan membentuk SQ (nilai kedamaian diri), meningkatkan ikatan batin, mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing.
Selain itu, disebutkan juga bisa membantu menciptakan keadaan yang seimbang, sehingga pertumbuhan fisik dan jiwa bayi bisa lebih sehat, mencegah postpartum depression (depresi setelah melahirkan) pada ibu, hingga meningkatkan produksi air susu ibu (ASI). Seperti dihimpun dari laman resmi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata dan Sekolah Ilmu Tinggi Kesehatan Aisyiyah, Senin (7/11/2022).
 BACA JUGA:Apa itu Skizofrenia? Penyakit Mental yang Sempat Diidap Aaron Carter
BACA JUGA:Aaron Carter Pernah Konsumsi Obat Opioid, Apa Efek Sampingnya?
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.