5 Juta Kematian Akibat Resistensi Antimikroba, WHO: AMR Diam-diam Jadi Pandemi
ANCAMAN kesehatan masyarakat global yang dihadapi masyarakat dunia saat ini, nyatanya bukan hanya infeksi Covid-19.
Selain penyakit infeksi seperti infeksi Covid-19 atau pun cacara monyet, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), resistensi antimikroba (AMR) juga menjadi pandemi. Lebih tepatnya silent pandemic, alias diam-diam tak disadari banyak orang telah menjadi pandemi global.
"Menurut data kami, AMR adalah 1 dari 10 permasalahan kesehatan paling berbahaya yang dihadapi manusia. Itu kenapa kami sebut resistensi antimikroba sebagai 'the silent pandemic'," kata Technical Officer (AMR) WHO Indonesia, Mukta Sharma dalam gelaran media briefing 'Resistensi Antimikroba, Si Pandemi Senyap', Rabu (12/10/2022).
Merujuk pada catatan data WHO, masalah AMR angka kasusnya jauh lebih tinggi dibanding TBC, HIV, mau pun malaria. Inilah kenapa, WHO menilai masalah AMR begitu mengkhawatirkan keselamatan nyawa manusia.
" Secara global, 5 juta orang meninggal akibat AMR, baik secara langsung maupun tidak langsung," beber Mukta.
"Bahkan, di dunia per 3 menit ada 1 bayi yang meninggal dunia tanpa sebab," lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News