Waspada Leptospirosis, Penyakit Kencing Tikus yang Kerap Muncul saat Banjir
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/10/09/487/2683456/waspada-leptospirosis-penyakit-kencing-tikus-yang-kerap-muncul-saat-banjir-2sPgy4DAgp.jpg)
BERBAGAI macam penyakit yang kerap muncul saat musim hujan perlu diwaspadai oleh masyarakat. Tak hanya flu, demam, hingga diare, salah satu penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan tiba yakni Leptospirosis.
Penyakit yang masih cukup asing di telinga masyarakat Indonesia ini merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira interrogans.
Lantas, apa itu penyakit Leptospirosis? Apa saja gejala-gejalanya? Berikut ulasannya, dikutip dari berbagai sumber, Minggu, (9/10/2022).
Bakteri Leptospira yang ditimbulkan dari Leptospirosis dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis yakni tikus, anjing, sapi, dan babi.
Penyebaran Leptospirosis dapat terjadi melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira. Seseorang dapat terserang leptospirosis, jika terkena urine hewan tersebut atau kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi. Karenanya, penyakit ini berpotensi besar muncul saat banjir.Â
Selain itu, Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, yakni dapat menginfeksi manusia sekaligus sesama hewan, seperti anjing ke sesama anjing. Infeksi bakteri ini banyak terjadi di daerah beriklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi seperti Indonesia.
Gejala Leptospirosis
Gejala Leptospirosis umumnya tidak muncul sama sekali pada beberapa kasus. Namun, pada kebanyakan penderita yang telah terpapar bakteri Leptospira, biasanya akan mengalami beberapa gejala yang muncul dalam 2 hari hingga 4 minggu.
Beberapa gejala awal tersebut yakni mulai dari demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, diare, mual dan muntah, tidak nafsu makan, nyeri otot, sakit mata, dan bintik-bintik merah pada kulit.
Follow Berita Okezone di Google News