Suka Pesta Seks Berganti Pasangan, Ini 6 Penyakit Menular Seksual yang Mengintaimu
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/08/12/483/2646717/suka-pesta-seks-berganti-pasangan-ini-6-penyakit-menular-seksual-yang-mengintaimu-PNxYhDwKpH.jpg)
MEMANG saat ini budaya seks bebas sudah merasuki Tanah Air, terutama di kota-kota besar. Maka tak heran anak muda yang doyan pesta seks, One Night Standa, juga Friends With Benefit (FWB) dengan berganti-ganti pasangan.
Para pelaku seks bebas ini perlu tahu bahwa berbagai penyakit menular seksual bisa mengintaimu. Menyadur dari Medical Herald, terdapat penyakit menular seksual (PMS) yang bisa mengintai para pelaku seks bebas apa saja?
1. HPV
HPV adalah PMS paling umum dialami oleh masyarakat. Anda berisiko mengidap 40 jenis HPV berbeda. Penyakit ini dapat menyebar hanya melalui kontak dari kulit ke kulit. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kegiatan seksual berupa oral, vaginal dan anal. Beberapa HPV dapat menyebabkan kanker serviks, namun dalam kasus tertentu, penyakit tersebut dapat menyebar dan menyebabkan kanker di mulut dan tenggorokan atau penis.
2. Chlamydia
Chlamydia dapat menyebabkan keluarnya cairan dari vagina atau penis. Anda juga bisa mengalami rasa terbakar saat buang air kecil. Tidak semua orang yang terinfeksi memiliki gejala yang nyata dan berarti. Bahkan dalam beberapa kasus orang yang mengidapnya justru tidak mengetahui telah mengidap penyakit ini. Chlamydia dapat diobati dengan antibiotik, jadi Anda tidak harus hidup dengan infeksi bakteri.
3. Herpes
Anda dapat mengidap herpes melalui kontak kulit. Herpes menyebabkan benjolan dan lecet di sekitar alat kelamin. Lepuh bisa terasa menyakitkan dan tidak sedap dipandang. Herpes adalah virus yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikelola dengan obat-obatan.
 BACA JUGA:Warning! Hobi Seks Bebas, Awas Kutil Kelamin Mengintaimu
4. Gonorea
Gonore dan klamidia memiliki gejala serupa. Sekitar 80 persen wanita yang terkena gonore tidak mendapatkan gejala. Kabar baiknya adalah infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik.
Follow Berita Okezone di Google News