Ahli Penyakit Menular di Inggris Sebut Virus Langya Bukan Penerus Covid-19
KEHADIRAN virus Langya, virus baru di Cina tengah menarik perhatian publik. Diketahui, virus yang ditemukan di China Timur ini telah kurang lebih menginfeksi 35 orang.
Virus Langya berasal dari famili Henipavirus (LayV) dan kasus wabah baru ini diidentifikasi di dua kota di Cina, Shandong dan Henan. Dari laporan Dailymail, virus Langya pertama kali diidentifikasi pada seorang petani perempuan berusia 53 tahun.
Kemunculan virus baru di tengah kondisi masih pandemi Covid-19 dan darurat wabah cacar monyet seperti sekarang, tentu menambah kekhawatiran masyarakat.
Namun, menurut Profesor Francis Balloux, ahli penyakit menular di University College London, mengatakan bahwa data saat ini menunjukkan virus tidak menyebar dengan cepat pada manusia.
“Ada sedikit bukti bahwa Langya bisa menyebar dengan mudah di antara orang-orang, yang artinya virus ini memiliki potensi pandemi yang rendah,” ujar Profesor Francis.
Melalui akun Twitter miliknya, Profesor Francis menyebutkan masyarakat jangan buru-buru panik terlebih dahulu karena virus Langya tidak terlihat memiliki potensi sebagai penerus Covid-19. Namun ia mengingatkan, virus ini tetap bisa jadi ancaman besar terhadap patogen yang beredar di populasi hewan liar dan domestik yang berpotensi menginfeksi manusia, dikutip dari DailyMail, Jumat (12/8/2022).
Follow Berita Okezone di Google News