Mitos-Mitos Seputar Keguguran, Benarkah Stres Jadi Faktor Pemicu?
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/08/04/487/2641766/mitos-mitos-seputar-keguguran-benarkah-stres-jadi-faktor-pemicu-DlVc4dJcRJ.jpg)
KETIKA tengah mengandung, calon ibu memang harus berhati-hati menjaga janin mereka sehingga dapat berkembang menjadi buah hati. Menjaga kesehatan tidak hanya dilakukan untuk calon bayi, tapi juga agar si ibu sehat.
Pasalnya, proses melahirkan merupakan proses pertaruhan nyawa bukan hanya untuk si anak, tapi juga bagi sang ibu. Jika fisik ibu melemah, bukan tidak mungkin seseorang akan mengalami keguguran.
Oleh karena itu, seperti dilansir dari laman Health Line, ada baiknya mengetahui faktor risiko, tanda, dan penyebab dapat membantu Anda untuk lebih memahami mengapa terjadi keguguran. Sehingga nantinya dapat membantu masalah tersebut.
Akan tetapi beberapa orang juga berpendapat, bahwa keguguran akan membuat mereka sulit hamil lagi. Benarkah demikian? Nah berikut ini beberapa kesalahpahaman seputar keguguran yang masih sering kali dipercaya sebagian orang.
Berkali-kali keguguran dapat mengurangi kesempatan untuk hamil kembali
Fakta: Seiring dengan jumlah keguguran yang dialami, risiko keguguran berulang pun semakin meningkat. Jika Anda memiliki riwayat keguguran lebih dari dua kali, maka kemungkinan untuk mengalami keguguran adalah 20 persen.
Sementara apabila lebih dari tiga kali, kemungkinan mengalami keguguran kembali meningkat menjadi 30%. Jika keguguran terjadi empat kali, kemungkinan mengalami keguguran lagi menjadi sebanyak 40 persen.
Olahraga dapat menyebabkan keguguran
Faktanya, beberapa jenis olahraga aman untuk ibu hamil. Namun, Anda disarankan untuk menghindari olahraga yang berisiko untuk jatuh, seperti berkuda, bermain sepak bola dan bola basket.
Menurut penelitian di Columbia University Mailman School of Public Health, rutin berolahraga dapat menurunkan risiko keguguran sebanyak 40%. Tapi dengan catatan Anda memilih jenis olahraga yang tepat.