Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin: Cacar Monyet Bukan Penyakit Seksual
KEMUNCULAN belasan ribu kasus cacar monyet di puluhan negara, sampai akhirnya menjadi wabah ini tengah menjadi perhatian dunia.
Sebagian besar kasus positif , contohnya sepetrti di Eropa, dilaporkan banyak ditemukan dalam kasus pria yang berhubungan seks dengan sesama pria, atau dengan kata lain pria gay. Tak heran, bagi sebagian orang awam infeksi cacar monyet dinilai sebagai penyakit seksual.
Namun seperti dikatakan dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Hanny Nilasari, penularan penyakit infeksi satu ini nyatanya bukan hanya dari seksual tapi juga bisa melalui kontak erat.
"Benar memang banyak laporan dari populasi dari hubungan gay, lesbi atau HIV, jadi penularan bukan hanya dari hubungan seksual, tetapi kontak ya. Jadi kontak erat yang jadi concern kita karena bisa menstransfer lebih banyak virusnya," ujar dr. Hanny Nilasari dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dalam webinar Mengenai Cacar Monyet, Selasa (2/8/2022).
Senada dengan dr. Hanny, spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K) menegaskan kalau cacar monyet bukan menjadi penyakit seksual.
Melainkan jadi penyakit yang timbul karena adanya kontak erat, secara fisik seperti skin to skin (kulit) dan juga bisa dari hubungan seks jadi transmisi penularan. Sehingga belum ada kepastian bahwa cacar monyet mutlak menjadi penyakit seksual yang menular.
Follow Berita Okezone di Google News