Mengerti Anodontia: Penyebab, Diagnosa dan Pengobatannya
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/07/21/481/2633651/mengerti-anodontia-penyebab-diagnosa-dan-pengobatannya-LhJuJR3eIj.jpg)
KONDISI anodontia merupakan keadaan ketika seseorang memiliki jumlah gigi tidak lengkap. Tapi, gigi tidak lengkap ini bukan karena adanya kecelakaan atau gigi tanggal, tapi memang gigi tidak tumbuh.
Gigi adalah salah satu organ paling kuat pada tubuh manusia yang terbentuk dari protein, mineral, dan kalsium. Gigi memiliki peran penting dalam kesehatan tubuh. Berfungsi untuk mengunyah dan mencerna makanan, gigi juga membantu memperjelas suara saat berbicara.
Umumnya, gigi orang dewasa berjumlah 32 yang mulai tumbuh secara bertahap sejak bayi. Lantas, apa pengertian, penyebab, diagnosa dan pengobatan dari anodontia? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut ini.
Dilansir oleh Health Line, anodontia adalah kondisi genetik langka yang menyebabkan seseorang tidak memiliki gigi. Kondisi ini berbeda dengan kehilangan gigi karena cedera atau masalah gigi. Keadaan ini juga dapat mempengaruhi gigi susu dan gigi sulung.
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin mengalami anodontia parsial, yang berarti memiliki beberapa gigi saja. Anodontia parsial umumnya dikategorikan sebagai salah satu dari berikut ini, tergantung pada berapa banyak gigi yang dimiliki:
- Hypodontia adalah kondisi satu sampai enam gigi permanen hilang
- Oligodontia adalah kondisi ketika lebih dari enam (tetapi tidak semua) gigi permanen hilang
Penyebab Anodontia
Anodontia adalah cacat genetik yang diturunkan. Akan tetapi, gen pasti yang terlibat tidak diketahui. Anodontia biasanya dikaitkan dengan displasia ektodermal.
Displasia ektodermal bukanlah satu kelainan melainkan sekelompok kondisi herediter berkaitan erat mempengaruhi rambut, kuku, kulit, dan kelenjar keringat. Gejala kondisi keturunan, antara lain:
- Alopecia
- Kekurangan kelenjar keringat
- Bibir sumbing atau langit-langit mulut
- Kuku yang hilang
- Dalam kasus yang jarang terjadi, anodontia terjadi tanpa displasia ektodermal. Kondisi ini kemungkinan disebabkan mutasi genetik yang tidak diketahui.
Follow Berita Okezone di Google News