Cara Atasi Body Dysmorphic, Gangguan Mental Penyebab Orang Kecanduan Operasi Plastik
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/07/19/481/2632639/cara-atasi-body-dysmorphic-gangguan-mental-penyebab-orang-kecanduan-operasi-plastik-FFbmehALvR.jpg)
SEBAGIAN orang rela mengubah bentuk asli bagian tubuh dengan operasi plastik (oplas) dianggap solusi untuk membuat mereka lebih percaya diri. Bahkan banyak orang rela menggelontorkan biaya hingga jutaan rupiah untuk melakukan perawatan hingga oplas.
Sekali dua kali operasi berhasil dan mereka mendapat penampilan yang diinginkan. Hal itu membuat mereka merasa kecanduan untuk terus mengubah area tubuh yang dianggap sebagai kekurangan.
Gangguan tersebut disebut juga sebagai dismorfik tubuh atau Body Dysmorphic Disorder (BDD) adalah gangguan mental yang ditandai dengan gejala berupa rasa cemas berlebihan terhadap kelemahan atau kekurangan dari penampilan fisik diri sendiri.
Meski sulit terdeteksi, namun gangguan ini bisa dilihat dari pemeriksaan cermin obsesif, stres berlebihan, terus menerus menbandingkan diri dengan model, dan masih banyak lagi.
Namun tak perlu khawatir, bagi mereka yang kecanduan operasi plastik atau BDD bisa diatasi dengan beberapa cara. Berikut ulasannya seperti dirangkum dari Rehabid, Selasa (19/7/2022).
1. Psikiater
Biasanya kecanduan ini juga memiliki kondisi kesehatan mental yang terjadi bersamaan, menghentikan operasi tidak akan menghilangkan penyebab yang mendasarinya. Meskipun Anda pasti dapat menghentikan diri dari menjalani operasi plastik, disarankan untuk mencari konselor, terapis, atau dokter yang dapat menangani masalah dan pemicu emosional Anda.
BACA JUGA :Â Penyebab Seseorang Kecanduan Operasi Plastik Seperti Lucinta Luna
BACA JUGA :Â Mau Lanjut Operasi Kulit, Apa Penyebab Kecanduan Operasi Plastik Seperti Lucinta Luna?
2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Salah satu terapi paling sukses untuk kecanduan operasi plastik dan gangguan dismorfik tubuh adalah terapi perilaku kognitif (CBT). CBT membantu seseorang mengubah siklus pemikiran dan perilaku negatif menjadi lebih positif.
Jenis terapi ini terbukti sangat efektif untuk kecanduan dan kondisi kesehatan mental seperti OCD dan BDD. Nantinya pasien yang menerima CBT sering belajar bagaimana mengenali "pikiran otomatis" dan pola berpikir disfungsional, bagaimana memahami perilaku dan motivasi orang lain, dan bagaimana mengembangkan pemahaman diri dan kepercayaan diri yang lebih besar.
Follow Berita Okezone di Google News