Share

Penyakit Abses Gigi: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

Rina Anggraeni, Jurnalis · Selasa 12 Juli 2022 09:33 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi Abses Gigi. (Foto: Shutterstock)

MENGENAL abses gigi, penyebab, gejala dan cara mengobati yang perlu dipahami. Abses gigi adalah kumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses dapat terjadi di berbagai daerah gigi dengan berbagai faktor.

Dilansir Mayoclinic, ada dua jenis abses gigi yakni abses periapikal terjadi di ujung akar. Kedua, abses periodontal terjadi pada gusi di sisi akar gigi. Informasi di sini secara khusus mengacu pada abses periapikal.

Abses gigi periapikal biasanya terjadi sebagai akibat dari rongga gigi yang tidak dirawat, cedera, atau perawatan gigi sebelumnya. Dokter akan mengobati abses gigi dengan mengeringkannya dan menghilangkan infeksinya.

Mereka mungkin dapat menyelamatkan gigi Anda dengan perawatan saluran akar, tetapi dalam beberapa kasus gigi mungkin perlu dicabut. Membiarkan abses gigi tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan mengancam jiwa.

Abses gigi

Beberapa penyebab abses gigi yang biasa terjadi yakni kerusakan gigi parah, seperti rongga dengan permukaan keras gigi. Ini terjadi ketika bakteri memecah gula dalam makanan dan minuman, menciptakan asam yang menyerang lapisan gigi.

Lalu, penyakit gusi dengan terjadi peradangan pada jaringan di sekitar gigi. Saat penyakit gusi berkembang, bakteri mendapatkan akses ke jaringan yang lebih dalam. Serta, mulut kering juga dapat mengganggu kesehatan gigi hingga menimbulkan infeksi dan abses gigi.

Beberapa gejala pada abses gigi adalah, demam, gusi bengkak, nyeri pada gigi hingga susah mengunyah ataupun menggit, perubahan warna pada gigi, bau mulut, kemerahan pembengkakan pada wajah. Lalu ada pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau bawah rahang dan sesak napas.

Follow Berita Okezone di Google News

Adapun cara mengobatinya adalah dokter gigi akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti pada gigi dan rongga mulut secara keseluruhan.

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengetuk gigi pasien. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah gigi lebih sensitif terhadap sentuhan dan tekanan, seperti yang biasa terjadi pada penderita abses gigi.

Sedangkan komplikasi yang terjadi pada abses gigi adalah adanya kista, sinusitis, infeksi tulang atau reaksi sistem imun yang mematikan akibat infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh

Untuk pencegahannya bisa sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Gunakan benang gigi atau dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi setiap hari. Selain itu, ganti sikat gigi secara rutin setiap 3 bulan sekali. Rutin memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi tiap 6–12 bulan sekali.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.