Bukan Cuma Bintik Merah, Ini Gejala Demam Berdarah Pada Anak yang Patut Diwaspadai
DENGUE merupakan salah satu virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit yang ditimbulkan virus ini, yaitu demam berdarah dengue (DBD) memang sangat familiar dengan masyarakat Indonesia.
Kasus penyakit demam berdarah di Indonesia sendiri, jumlahnya masih tinggi. Hal itu juga diikuti dengan masuk musim penghujan di sejumlah wilayah. Virus dengue juga banyak menyerang anak kecil hingga remaja. Apalagi ditambah dengan sifatnya yang bisa menular di area yang sama, tak heran bila banyak kasus satu keluarga terinfeksi virus dengue dan akhirnya sakit demam berdarah.
Penyakit DBD sangat membahayakan karena dapat mengancam nyawa seseorang, yang salah satunya bisa dipicu karena terlambat mendapat penanganan yang tepat.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro Sp,A(K) mengatakan virus dengue ini belum ada obatnya, sehingga harus diketahui gejala penularan agar tindakan pengobatannya tidak terlambat. Ia menjelaskan demam berdarah dengue hadir dengan tiga fase. Fase pertama diawali dengan demam yang terjadi satu sampai tiga hari.
“Di fase awal ini harus diberikan suportif terapi. Karena kalau dibiarkan akan memasuki fase kritis,” jelasnya saat dalam pemaparan di acara ASEAN Dengue Day atau Hari Demam Berdarah (DBD) ASEAN 2022, Rabu (15/6/2022).
 BACA JUGA:Demam Tinggi Menyerang, Benarkah Selalu Tanda DBD?
BACA JUGA:Perlunya Vaksin Dengue untuk Cegah Penyebaran DBD