Bumil Jangan Terlalu Gemuk, Ini Dampaknya pada Bayi
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/06/09/481/2608719/bumil-jangan-terlalu-gemuk-ini-dampaknya-pada-bayi-uIQ3fVDgLz.jpg)
IBU hamil (bumil) yang terlalu gemuk berisiko memberikan dampak buruk kesehatan kepada bayi yang dikandung.
"Khusus yang obesitas, ibu obesitas dua kali lipat kemungkinan dia menderita preeklampsi," kata Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Obstertik Ginekologi Sosial (POGI) Prof. DR. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH.
Â
Preeklampsia merupakan gangguan kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urin. Bila ibu sampai terkena masalah ini maka berisiko empat kali lipat melahirkan bayi dengan berat badan lahir yang rendah atau IUGR (Intra Uterine Growth Restriction).
Bayi IUGR berisiko dua kali lipat mengalami stunting atau kondisi tubuh anak pendek akibat kekurangan gizi kronik yang disebabkan antara lain asupan makanan tidak adekuat ataupun kebutuhan makanan anak meningkat karena dia mengalami penyakit seperti infeksi.
"Sedangkan ibu yang preeklampsi, rata-rata untuk menolong ibunya kita tidak mengizinkan ibunya hamil sampai cukup bulan. Sebagian mereka diterminasi kehamilannya pada masa pre-term. Prematur saja meningkatkan risiko stunting dua kali," kata ujar Ketua Pokja Angka Kematian Ibu (AKI) itu. ​​​​
Bayi dengan berat badan kecil selama dikandung tak akan tumbuh dengan baik, kemudian ditambah dia harus lahir prematur maka menempatkannya pada risiko stunting hingga 7,5 lipat.
 BACA JUGA:Bisakah Virus Cacar Monyet Menular dari Ibu Hamil ke Bayinya? Kemenkes Bilang Begini
"Ini menyedihkan. Gemuk itu bukan hal yang baik-baik saja," tutur Prof. Ocviyanti.
Follow Berita Okezone di Google News