PPKM Masih Penting untuk Mencegah Wabah Hepatitis Akut dan Cacar Monyet
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/06/02/481/2604220/ppkm-masih-penting-untuk-mencegah-wabah-hepatitis-akut-dan-cacar-monyet-6OL8VuQ9BX.jpg)
KONDISI pandemi Covid-19 sudah terkendali. tergambar dari angka konfirmasi yang tidak mengalami lonjakan sekalipun libur panjang, keterisian rumah sakit sangat sedikit, dan angka kematian rendah.
Semakin terkendalinya pandemi Covid-19 pun terlihat dari angka cakupan vaksinasi yang terus mengalami peningkatan. Ya, penerima vaksin dosis pertama sudah 96,19 persen, dosis kedua 80,43 persen, dan dosis ketiga 22.06 persen.
Dari data-data tersebut yang mengerucut bahwa Indonesia semakin aman dari Covid-19, apakah memungkinkan PPKM dicabut?
Â
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, PPKM atau pengetatan di masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan status pandemi.
"Artinya, selama global masih berstatus pandemi, PPKM atau penerapan protokol kesehatan seperti 5M, 3T, dan vaksinasi, tidak bisa dicabut," tegas Dicky, Kamis (2/6/2022).
Apalagi PPKM dan protokol kesehatan terbukti mampu mencegah dan mengatasi pandemi. Artinya PPKM juga bisa untuk mencegah wabah lainnya.
"Saat ini banyak bermunculan wabah baru, seperti cacar monyet ataupun hepatitis akut, dan penerapan protokol kesehatan yang ada di dalam naungan PPKM menurut saya bisa menekan wabah meluas di masyarakat. Kebiasaan hidup bersih dan sehat mampu mencegah satu penyakit mewabah," katanya.
 BACA JUGA:Kasus Covid-19 Semakin Terkendali, Haruskah PPKM Dicabut?
Dicky khawatir jika PPKM dicabut malah akan memengaruhi perilaku masyarakat yang bisa meningkatkan risiko penyakit meluas. Di masa transisi ini, sudah sepatutnya satu negara tetap meminta kepada rakyat untuk disiplin protokol kesehatan.