Ukuran Mr P Kecil Pengaruhi Tingkat Kesuburan Pria, Benarkah?
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/05/30/481/2602837/ukuran-mr-p-kecil-pengaruhi-tingkat-kesuburan-pria-benarkah-iEXmTrZWPB.jpeg)
UKURAN penis atau Mr P kerap dikaitkan dengan kesuburan pria. Banyak orang berangapan, semakin kecil ukuran Mr P, maka kian kecil pula tingkat kesuburan seorang pria. Tapi benarkah demikian?
Dalam sebuah penelitian didapatkan fakta bahwa kebanyakan pria merasa tidak puas dengan ukuran Mr P mereka, dan mengharapkannya lebih besar lagi. Bahkan tidak sedikit pria yang mencari cara untuk memperbesar Mr P dengan obat-obatan atau tindakan lain, sekalipun ukuran Mr P mereka masih terbilang normal. Penelitian Lever et al tahun 2006 juga menemukan kaitan antara ukuran Mr P dengan kepuasan fisik lain, seperti wajah dan penampilan tubuh secara keseluruhan.
Namun, apa artinya ukuran Mr P bila semata-mata dihubungkan dengan kepuasan atau persepsi subjektif seseorang atas dirinya. Hal yang mungkin lebih signifikan adalah kaitannya dengan kesuburan. Apakah benar bahwa pria dengan Mr P kecil akan lebih sulit mendapat keturunan?
Hingga saat ini, penelitian yang mengaitkan tingkat kesuburan pria dengan ukuran Mr P belum banyak dilakukan. Penelitian-penelitian yang ada lebih mengarah pada pengaruh jarak anogenital (AGD)―jarak antara batas skrotum belakang dengan anus― terhadap tingkat kesuburan pria.
BACA JUGA :Â 5 Cara Membesarkan Mr P yang Diakui Dunia Medis, Keamanannya Lebih Terjamin
Salah satu penelitian yang menilik kaitan antara AGD dan perkembangan genital dilakukan oleh Eisenberg et al tahun 2011. Penelitian yang dipublikasi di PLOS One itu mencoba mengaitkan antara jarak AGD dan kesuburan pria.
BACA JUGA ;Â Ukuran Mr P yang Normal Berdasarkan Ras, Bagaimana Pria Indonesia?
Untuk diketahui, tim ahli yang tergabung dalam penelitian tersebut juga memasukkan panjang Mr P sebagai aspek yang ditelaah. Kesuburan dalam penelitian ini diwakili dengan status partisipan (sudah memiliki anak atau belum), serta parameter semen (jumlah sperma, motilitas sperma, dan jumlah sperma yang motil).
Setelah dilakukan, penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa pria dengan AGD yang pendek memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Para peneliti juga menemukan bahwa AGD berhubungan secara signifikan dengan jumlah dan motilitas sperma pria. Namun, di sisi lain, hubungan antara panjang Mr P dengan jumlah maupun motilitas sperma tidaklah ditemukan.
Mengapa AGD dapat menunjukkan kesuburan? Alasan di balik hal ini bermula dari sebuah penelitian terhadap hewan, yang menyatakan bahwa panjang genital berkaitan dengan pemberian agen-agen yang mengganggu kerja hormon androgen (hormon reproduksi pria). Terhadap tikus yang terpapar phthalate, diketahui terdapat penekanan jumlah androgen janin sehingga ukuran testis dan sel testis juga tidak normal.