Mengenal Afasia, Kerusakan di Otak yang Turunkan Kemampuan Berbahasa Seseorang
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/04/20/481/2582321/mengenal-afasia-kerusakan-di-otak-yang-turunkan-kemampuan-berbahasa-seseorang-XCE4JEmhPc.jpg)
BANYAK orang tidak mengetahui apa itu afasia, penyakit yang bisa memengaruhi kemampuan berbahasa. Bukan hanya berbicara, afasia adalah gangguan yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan orang lain.
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, interaksi sosial dengan orang lain dapat menyebabkan orang dengan afasia mengalami stres. Afasia pun bisa terjadi karena beberapa hal yang melibatkan otak kita.
“Kerusakan dapat diakibatkan karena cedera otak, stroke, infeksi otak. Afasia juga bisa disebabkan oleh penurunan fungsi sel otak misalnya pada orang demensia dan parkinson,” ucap dr. Devia.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai faktor risiko atau penyebab afasia.
1. Stroke
Menurut National Aphasia Association, afasia dialami oleh 25 hingga 40 persen orang yang pernah mengalami stroke.
“Semua orang berisiko mengalami afasia. Terlebih pada orang yang punya masalah kesehatan yang tidak dikontrol dengan baik, misalnya hipertensi atau diabetes. Kalau tidak diobati, kondisi kesehatan tersebut bisa sebabkan komplikasi stroke,” ucap dr. Devia.
Penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak juga dapat memicu kondisi afasia. Hilang atau berkurangnya aliran darah ke otak dapat menyebabkan kematian sel sel atau kerusakan di area otak yang mengontrol kemampuan bahasa.
2. Cedera Otak
Kerusakan otak yang disebabkan oleh cedera kepala juga dapat menyebabkan masalah kognitif lainnya seperti gangguan mengingat atau kebingungan.
Berikut beberapa faktor yang menyebabkan cedera kepala dan bisa berdampak ke bagian otak:
- Kecelakaan mobil atau motor
- Tertabrak atau menabrak suatu objek berupa benda keras
- Mengalami kekerasan fisik yang mencederai bagian kepala
- Cedera olahraga yang mengenai kepala juga dapat menyebabkan kerusakan otak
3. Infeksi Otak
Infeksi otak juga dapat menjadi penyebab afasia dan gangguan bahasa. Ada berbagai macam penyebab infeksi otak, salah satunya karena infeksi virus. Infeksi otak juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi ini:
- Ensefalitis atau radang jaringan otak
- Meningitis atau radang selaput otak
- Abses yang ditandai dengan kantong berisi nanah dan sering disebabkan oleh bakteri
Infeksi otak lebih sering dialami anak-anak dan orang tua. Orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS atau menggunakan obat imunosupresan juga berisiko mengalami infeksi otak.
Afasia akibat infeksi otak umumnya bersifat jangka pendek. Kondisi ini dapat membaik saat infeksi otak sembuh. Apabila mengalami infeksi otak parah atau telat diobati, maka afasia jangka panjang dapat terjadi.
Follow Berita Okezone di Google News