Kenali 2 Penyebab Bau Mulut Fisiologis dan Patologis, Apa Bedanya?
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/04/18/481/2580795/kenali-2-penyebab-bau-mulut-fisiologis-dan-patologis-apa-bedanya-KLRfCAkEsV.jpg)
KETIKA menjalani ibadah puasa, produksi air liur yang berfungsi jadi pembersih rongga mulut berkurang karena tidak ada aktivitas makan dan minum selama belasan jam. Mulut yang kering ini pun meningkatkan peluang bagi bakteri dan virus dalam menyerang gigi dan gusi, berujung kepada penyakit dan bau mulut yang tidak sedap.
drg. Rosdiana Nurul Annisa, Sp.KG dari Universitas Indonesia menjelaskan, bau mulut tersebut bisa disebabkan oleh fisiologis dan patologis. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mulut selama berpuasa di bulan Ramadan pun sangat diperlukan.
Tapi, menjaga kesehatan mulut bukan cuma soal menyikat gigi setelah makan, tetapi juga dengan tidak merokok. "Hindari rokok, karena rokok itu panas sehingga menyebabkan mulut kering," kata Rosdiana seperti dilansir dari Antara.
Dia mencontohkan, bau mulut fisiologis disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu yang menimbulkan aroma, misalnya pete, jengkol atau makanan yang mengandung banyak bawang. Jika ingin bebas bau mulut, dia menyarankan untuk menghindari atau mengurangi asupan makanan tersebut.
"Patologis bisa karena ada gigi berlubang, jadi makanan terjebak di lubang dan sulit dibersihkan, ada bakteri di sana sehingga bikin bau tidak nyaman," ujar dia.
Follow Berita Okezone di Google News