5 Fakta Inhaler bagi Penderita Asma, Benarkah Bikin Ketagihan?
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2022/01/15/481/2532650/5-fakta-inhaler-bagi-penderita-asma-benarkah-bikin-ketagihan-ugmV6BQZCg.jpg)
INHALER adalah obat yang sangat melekat dengan sejumlah penderita asma. Sebagian besar pasien bahkan selalu menyimpannya di dalam tas untuk berjaga-jaga jika terjadi kondisi tertentu.
Dikutip dari Antara, Sabtu (15/1/2022), penggunaan inhaler merupakan cara paling penting dalam pengobatan asma. Namun, beberapa orang masih percaya dengan mitos bahwa inhaler dapat membuat ketagihan hingga mengandung steroid.
Berikut ini mitos dan fakta tentang inhaler yang digunakan oleh penderita asma, menurut dr Vikas Mittal yang merupakan associate director, pulmonology and sleep, Max Super Specialty Hospital, Shalimar Bagh, India; sebagaimana dilaporkan Indian Express.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Rumah Harus Punya Inhaler Asma? Begini Kata DokterÂ
1. Apakah bisa membuat ketagihan?
Faktanya, asma adalah penyakit jangka panjang yang dapat dikendalikan dengan pengobatan yang diresepkan dalam bentuk inhaler. Asma tidak memiliki obat dan inhaler bertindak sebagai penyelamat bagi sebagian besar pasien asma.
Inhaler meringankan pasien untuk jangka pendek juga untuk jangka panjang; kadang-kadang diberikan sesuai kebutuhan hanya untuk jangka pendek ataupun diberikan secara teratur untuk membantu mengatasi kondisi Anda.
Ini seperti melanjutkan pengobatan untuk tekanan darah tinggi, diabetes, atau seperti membutuhkan kacamata untuk mata sepanjang hidup Anda. Jadi, tidak benar kalau inhaler membuat ketagihan.
Baca juga: Alasan Zaskia Mecca Pilih Nebulizer Dibanding Inhaler saat Anak Terserang AsmaÂ
2. Inhaler mengandung steroid yang bisa membahayakan?
Faktanya, banyak orang mengkaitkan steroid dengan efek berbahayanya seperti pertumbuhan terhambat, tulang lemah, dan lainnya. Inhaler memiliki steroid dalam dosis mikrogram (µg) yaitu 1.000 kali lebih sedikit daripada dosis miligram (mg) dalam steroid oral.
Selain itu, inhaler diberikan langsung ke saluran napas dan tidak langsung diserap dalam tubuh sehingga memiliki efek samping yang minimal dibandingkan jika diberikan dalam bentuk tablet.
Steroid merupakan bagian integral dalam meredakan gejala asma, karena asma adalah penyakit inflamasi. Sebaliknya, jika steroid tidak digunakan untuk mencegah asma yang memburuk, ini dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan menyebabkan masalah jangka panjang.