Hanna Kirana Meninggal Karena Gagal Jantung, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2021/11/03/481/2495984/hanna-kirana-meninggal-karena-gagal-jantung-apa-bedanya-dengan-serangan-jantung-CFORrfSLeA.jpg)
KABAR duka datang dari Industri hiburan tanah air, setelah pesinetron muda, Hanna Kirana diketahui meninggal dunia. Hanna meninggal di usia yang tergolong muda, yakni 24 tahun.
Hanna diketahui meninggal dunia setelah mengalami gagal jantung. Mungkin banyak orang yang bertanya, kenapa orang yang cenderung muda bisa terkena gagal jantung. Lantas, apa sih gagal jantung itu, apakah sama dengan serangan jantung?
Mengutip Healthline, Rabu (3/11/2021) yang sudah ditinjau secara medis oleh dokter penyakit dalam, Dr. Alana Biggers, M.D., MPH, gagal jantung sendiri merupakan kondisi atau kumpulan gejala yang melemahkan jantung, momen ketika jantung tidak mampu memompa suplai darah yang cukup ke tubuh. Padahal tanpa aliran darah yang cukup, semua fungsi utama dari tubuh seseorang akan terganggu.
Ketika asupan darah tidak tersalurkan ke organ lain dalam tubuh, pada sebagian orang yang mengalami gagal jantung mungkin bisa mengalami pengerasan dan kekakuan otot jantung itu sendiri, yang menghalangi atau mengurangi aliran darah ke jantung. Gagal jantung ini bisa mempengaruhi hanya yang sisi kanan atau kiri, atau bahkan keduanya secara bersamaan.
Gejala dari kondisi seseorang yang mengalami gagal jantung, mulai dari kelelahan, naik berat badan secara tiba-tiba, hilangnya nafsu makan, batuk terus-menerus, detak jantung tidak teratur, palpitasi jantung, pembengkakan perut, sesak napas, kaki dan pergelangan kaki bengkak hingga urat vena leher yang menonjol.
Nah, untuk mendiagnosa gagal jantung, secara general ada tiga cara. Pertama dengan pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa tanda-tanda gagal jantung misalnya, pembengkakan pada kaki, detak jantung tidak teratur, dan vena leher yang menonjol.
Follow Berita Okezone di Google News