Wamenkes Jelaskan 4 Masalah dan Target Atasi TBC di Indonesia
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2021/09/28/481/2478127/wamenkes-jelaskan-4-masalah-dan-target-atasi-tbc-di-indonesia-dOmeAEolhe.jpeg)
TUBERKULOSIS atau biasa lebih dikenal sebagai TBC masih menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Sebab, masih banyak sekali masyarakat yang terjangkit tuberkulosis dan tidak menyadarinya sehingga menularkan orang lain.
Wakil Menteri Kesehatan - Wamenkes dr. Dante Saksono Harbuwono, mengatakan masyarakat yang terpapar tuberkulosis di Indonesia, saat ini mencapai 4.225.000 orang. Mirisnya, ada sekiranya 11.463 kasus tuberkulosis yang resistan terhadap obat.
Dalam acara 'Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting dan Penanggulangan Tuberkulosis' di channel YouTube Kemenko PMK, Selasa (28/9/2021), Wamenkes Dante menyebut bahwa masalah utama penanganan tuberkulosis bukan hanya pada terapi, namun meliputi beberapa sektor, di antaranya:
1. Pencegahan
Pemberian terapi pengobatan TBC (TPT) rendah.
Saat ini sebesar 6 persen dan ditargetkan mencapai 66 persen.
2. Penemuan kasus
Notifikasi kasus TBC rendah (under reporting dan unreached population).
Saat ini sebesar 67 persen dan ditargetkan menjadi 100 persen. Estimasi insidennya sebesar 845 ribu.
Baca Juga : 4,2 Juta Masyarakat Indonesia Terpapar TBC, 11 Ribu Resistan Obat
3. Diagnosis
Utilisasi TCM.
Penegakan diagnosis bakteriologis.
Saat ini sebesar 50 persen dan ditargetkan mencapai 80 persen.
4. Terapi
Angka keberhasilan pengobatan di bawah standar.
Angka memulai pengobatan TBC resisten obat (TB-RO) masih rendah.
Follow Berita Okezone di Google News