Pembelajaran Tatap Muka Berpotensi Timbulkan Klaster Covid-19, Haruskah Kembali Daring?
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2021/09/24/481/2476133/pembelajaran-tatap-muka-berpotensi-timbulkan-klaster-covid-19-haruskah-kembali-daring-7od4HypCsW.jpg)
PEMBELAJARAN tatap muka (PTM) yang mulai dilakukan pada wilayah dengan level PPKM 1-3 memicu terjadinya klaster Covid-19 di sekolah. Beberapa wilayah di Indonesia melaporkan bahwa telah terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebagai imbas dari PTM.
Kasus tersebut tentunya membuat masyarakat menjadi bingung untuk mengizinkan anak melakukan PTM atau tetap belajar secara online dengan risiko mengalami learning loss (Ketertinggalan pembelajaran)?
(Foto: Haryudi/Sindo)
Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan jika harus memilih untuk melaksanakan PTM atau tidak, seharusnya memang masih tetap online. Kecuali jika protokol kesehatannya bisa benar-benar ditegakan.
"Itu poinnya. Kalau protokol kesehatan tidak bisa ditegakan, akan terjadi klaster baru. Sebagai contoh Malaysia, ketika mereka buka sekolah, naik 80 ribu total kasusnya hanya per sekian minggu setelah sekolah," kata dr. Fajri, saat diwawancarai MNC Portal, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga : Menerka Potensi Munculnya Klaster Sekolah, Anak Rentan Terpapar Covid-19?
Contoh kasus lainnya juga terjadi di Singapura. Di mana klaster PTM tembus hampir 900 orang lebih. Akhirnya sekolah dibuat menjadi daring lagi. Alhasil memang tidak semudah itu dan banyak negara yang kasus Covid-19 nya meningkat dari sekolah.
Follow Berita Okezone di Google News