Ini Penyebab Kunjungan ke Dokter Gigi Menurun Selama Pandemi Covid-19
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2021/09/12/481/2470160/ini-penyebab-kunjungan-ke-dokter-gigi-menurun-selama-pandemi-covid-19-2pMcJ2ms6e.jpg)
MASYARAKAT Indonesia mempunyai beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak atau berlubang atau sakit yang persentasenya sebesar 45,3 persen.
Kemudian masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan abses sebesar 14 persen. Namun sayangnya, masih berdasarkan Riskesdas 2018, dari 57,6 persen penduduk yang bermasalah kesehatan gigi dan mulutnya, baru 10,2 persen yang terlayani.
Baca juga: Kemenkes: Kunjungan ke Dokter Gigi Menurun Selama Pandemi Covid-19Â
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengungkap bahwa adanya penurunan jumlah kunjungan pasien ke dokter gigi selama pandemi covid-19. Tetapi, penurunan jumlah ini bukan lantaran masalah kesehatan gigi dan mulut yang berkurang.
"Yang pasti memang terjadi penurunan karena teman-teman sejawat yang menangani pasien menerapkan pembatasan dan penjadwalan, sehingga tidak setiap hari buka praktik untuk tatap muka. Namun untuk pasien yang ingin konsultasi masih bisa dilakukan via telemedisin," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes drg Saraswati MPH dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Minggu (12/9/2021).
Baca juga: Pemilik Gigi dan Gusi Tak Sehat Berpotensi 75% Lebih Mudah Kena Kanker HatiÂ
Penyebabnya, kata dia, adalah adanya pandemi covid-19. Dikarenakan virus corona yang sangat menular, ada kemungkinan pasien takut keluar rumah dan memilih menunda kunjungan ke dokter gigi.
"Apa yang menyebabkan, mungkin karena mereka takut keluar rumah, takut tertular, tidak hanya di luar, tetapi juga di tempat praktik. Kemudian dari sisi dokter giginya sendiri, ada juga penyesuaian-penyesuaian di masa pandemi covid-19 ini sehingga tidak tertular dan malah menjadi klaster," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News