Ketahui 13 Efek Samping Cuci Darah bagi Pasien Gagal Ginjal Kronis
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2021/08/25/481/2461103/ketahui-13-efek-samping-cuci-darah-bagi-pasien-gagal-ginjal-kronis-rsZTGYB7QR.jpg)
CUCI darah atau lebih dikenal dengan istilah hemodialisa adalah salah satu pengobatan yang dikhususkan bagi pasien gagal ginjal kronis. Proses cuci darah ini dilakukan oleh mesin yang menyaring limbah berupa garam dan cairan dari darah karena ginjal tidak lagi mampu melakukan fungsinya dengan baik.
Meski cuci darah bisa menjadi cara terbaik untuk menjaga pasien gagal ginjal agar tetap sehat, metode ini juga dapat menyebabkan efek samping yang serius. Oleh karena itu, metode cuci darah harus disokong perawatan kesehatan serta bantuan dari dokter spesialis ginjal yang memiliki pengalaman dalam dunia hemodialisa.
Dirangkum dari laman Mayoclinic, Rabu (25/8/2021), berikut sejumlah risiko maupun efek samping yang mungkin saja timbul jika melakukan cuci darah. Yuk disimak.
Baca juga: COVID-19 Bisa Menyerang Organ Ginjal? Ini Penjelasan DokterÂ
1. Tekanan darah rendah (hipotensi)
Penurunan tekanan darah adalah efek samping yang umum dari cuci darah. Tekanan darah rendah dapat disertai sesak napas, kram perut, kram otot, mual atau muntah.
2. Kram otot
Kram otot selama hemodialisis sering terjadi. Menyesuaikan asupan cairan dan natrium sebelum melakukan cuci darah juga dapat membantu mencegah gejala selama proses berlangsung.
3. Gatal
Banyak orang yang menjalani cuci darah merasa gatal pada kulit. Kondisi ini seringkali memburuk selama atau setelah prosedur cuci darah.
4. Gangguan tidur
Orang yang menjalani cuci darah sering mengalami kesulitan tidur, kadang-kadang karena gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea) atau karena kaki pegal, tidak nyaman atau gelisah.
5. Anemia (kurang darah)
Anemia adalah komplikasi umum dari gagal ginjal dan cuci darah. Gagal ginjal mengurangi produksi hormon yang disebut erythropoietin yang merangsang pembentukan sel darah merah. Pembatasan diet, penyerapan zat besi yang buruk, tes darah yang sering, atau hilangnya zat besi dan vitamin karena cuci darah juga menjadi penyebab utama anemia.
Baca juga: Berjuang Melawan Penyakit Kronis, Cerita Thomas Dua Tahun Cuci Darah dengan Layanan BPJS KesehatanÂ
6. Penyakit tulang
Ginjal yang rusak tidak lagi dapat memproses vitamin D untuk membantu menyerap kalsium. Alhasil, tulang mungkin akan menjadi lemah. Selain itu, kelebihan produksi hormone paratiroid (komplikasi umum dari gagal ginjal) dapat melepaskan kalsium dari tulang. Cuci darah dapat memperburuk kondisi ini dengan membuang terlalu banyak atau terlalu sedikit kalsium dari dalam tubuh.
7. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Jika mengonsumsi terlalu banyak garam atau minum terlalu banyak cairan, tekanan darah tinggi pasien gagal ginjal kemungkinan akan memburuk dan menyebabkan masalah jantung atau stroke.