Share

Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Dokter Reisa: Setiap Angka Menggambarkan Penderitaaan

Pradita Ananda, Jurnalis · Rabu 27 Januari 2021 16:51 WIB
$detail['images_title']
Dokter Reisa (Foto: Inst Reisa)

Dari data terakhir per tanggal 26 Januari kemarin, jumlah angka kasus Covid-19 di Indonesia sudah menembus 1 juta 12 ribu. Ini artinya, semakin hari jumlah masyarakat Indonesia yang terkonfirmasi positif terpapar virus Covid-19 semakin meningkat.

Angka tersebut juga jadi salah satu bukti nyata, bahwa masih banyak masyarakat yang lalai, tak menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai air dan sabun sesering mungkin, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain).

 Dokter Reisa

Dari hasil penelusuran Okezone, Rabu (27/1/2021) di linimasa sosial media, lewat akun Instagram pribadinya, dr. Reisa Broto Asmoro, selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan, kenaikan angka kasus positif ini menandakan banyak klaster baru di kalangan masyarakat, yang artinya setiap orang tanpa terkecuali harus disiplin melakukan protokol kesehatan.

“Semakin hari, tren penambahan kasus harian terus meningkat. Banyak kluster baru bermunculan di sekitar masyarakat. Karena itu, kita, setiap warga negara, wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mari kita semua bahu-membahu untuk menekan penambahan kasus baru, saling ingat dan mengingatkan,” tulis dr. Reisa sebagai keterangan foto dirinya lengkap dengan memakai masker.

Konsisten melakukan sederet protokol kesehatan dan saling mengingatkan orang lain, dikatakan dokter lulusan Universitas Pelita Harapan ini jadi perisai pelindung, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga menyangkut hidup orang lain.

Dokter Reisa menegaskan, jutaan angka positif dan ratusan ribu angka kematian manusia akibat pandemi Covid-19 yang diumumkan setiap harinya ini, bukan cuma nominal angka. Tapi gambaran nyata dari penderitaan setiap orang.

Follow Berita Okezone di Google News

“Angka-angka kasus positif dan kematian yang selama ini kita baca dan tonton itu bukan cuma sekadar angka. Setiap angka menggambarkan penderitaaan manusia, manusia yang memiliki keluarga, yang bekerja untuk menolong sesama, yang ingin kembali ke rumah untuk bercanda tawa, yang ingin bernapas dengan lega, yang yang rindu berkarya, dan yang ingin sekali situasi kembali seperti sedia kala. Virus ini nyata adanya meski tak terlihat wujudnya,” lanjutnya.

Untuk diketahui, sebagai salah satu upaya memberantas pandemi Covid-19 di Indonesia, pemerintah sendiri sudah memulai program vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari lalu dengan menggunakan vaksin Sinovac, ditandai dengan penyuntikan kepada Presiden Joko Widodo dan Menkes Budi Gunadi serta tokoh penting lainnya, dan dilanjutkan dengan vaksinasi untuk sekitar 1,3 juta tenaga kesehatan di seluruh 34 Provinsi sebagai kelompok golongan pertama.

Sementara, setelah selang 14 hari, tahap vaksinasi Covid-19 dosis kedua diketahui sudah digelar hari ini, Rabu 27 Januari 2021 pukul 8:30 WIB di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.