Share

Mampukah Vaksin Sinovac Mengatasi Covid-19 Jenis Baru?

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 29 Desember 2020 13:13 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi vaksin covid-19. (Foto: Freepik)

KETUA Dewan dan CEO Sinovac Biotech Yin Weidong pada Agustus 2020 pernah menyampaikan bahwa Vaksin Sinovac buatan perusahaannya efektif untuk beberapa jenis mutasi covid-19. Supaya bisa melakukan penelitian pada berbagai jenis mutasi covid-19, Sinovac rupanya memperoleh strain virus dari berbagai kasus yang pernah terjadi di China.

"Strain diperoleh dari orang yang kembali ke China dari luar negeri," kata Yin, seperti dikutip dari CGTN, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Pasien Diabetes Tidak Boleh Divaksin Covid-19, Benarkah? 

Dari hasil observasi tersebut, China diketahui memperoleh 20 jenis mutasi covid-19 yang didapat dari warga negaranya yang pulang dari Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah.

"Setelah ditemukan, kami menggunakan serum imun dari vaksin kami untuk menetralkan virus tersebut," tambahnya.

Yin pun yakin dengan hasil temuan Sinovac tersebut, vaksin buatannya dapat menetralkan semua strain virus SARS-CoV2 penyebab covid-19 yang ada di berbagai dunia. Dengan begitu, Sinovac akan memberikan efek perlindungan di dunia.

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping mengumumkan bahwa vaksin yang dikembangkan China akan menjadi barang publik global. Sinovac sendiri menyatakan siap melayani warga global dengan dua prioritas. Pertama adalah negara dengan kasus tertinggi; dan kedua, negara dengan jumlah populasi tinggi.

Baca juga: 15 Daftar Penderita Penyakit yang Belum dan Tidak Layak Divaksin Covid-19 

Vaksin Sinovac saat ini sudah memasuki uji klinis fase 3. Belum lama, penelitian yang dilakukan di Brasil mengumumkan hasil bahwa vaksin buatan China tersebut memiliki efektivitas 50 persen dalam menangani covid-19. Sementara perusahaan Pfizer dan Moderna mengeluarkan hasil efektivitas yang jauh dari apa yang dihasilkan Vaksin Sinovac.

Tingkat kemanjuran 50 persen adalah standar minimun yang ditetapkan regulator Amerika Serikat untuk otoritas darurat vaksin covid-19.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, The Straits Times memberikan laporan bahwa keterbukaan data yang dilakukan Sinovac tidak sebaik Moderna maupun Pfizer.

"Pengembang vaksin China dinilai lambat dibandingkan rekan-rekan di Negara Barat dalam merilis data kemanjuran vaksin. Lalu kurangnya hasil yang lebih spesifik dari uji coba Sinovac berisiko mengikis kepercayaan terhadap vaksin Sinovac itu sendiri," lapor kantor berita tersebut.

Baca juga: Kriteria Orang Penerima Vaksin Covid-19 Menurut Rekomendasi Perhimpunan Dokter 

Info grafis vaksin covid-19. (Foto: Okezone)

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.