Share

Vaksin Sinovac Disebut Lemah Efektivitasnya, Ini Penjelasan Dokter Relawan Covid-19

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis · Rabu 23 Desember 2020 17:04 WIB
$detail['images_title']
Vaksin Covid-19 (Foto: Flickr)

Keputusan pemerintah melakukan vaksinasi masal Covid-19 untuk menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok) terus menjadi perbincangan. Belum lama ini netizen menyoroti tentang vaksin Sinovac yang dipesan oleh Pemerintah Indonesia yang disinyalir memiliki tingkat efektivitas yang lemah.

Menjawab hal tersebut Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhammad Fajri Adda’i mengatakan, terkait dengan vaksin Sinovac, belum ada yang tahu apakah efektivitas vaksin ini lemah atau tidak. Ia pun membenarkan adanya isu dari lembaga yang menulis bahwa Sinovac adalah vaksin dengan tingkat efektivitas terlemah.

 Vaksin Covid-19

“Tapi menurut saya itu tidak verify ketika belum banyak data yang dikeluarkan terkait Sinovac ini. Jadi kan Sinovac ini melakukan penelitian di Brasil, Asia Tengah dan di Indonesia. Di Indonesia belum selesai, selesainya pada Maret atau April. Bahkan laporan di tengah-tengahnya pun belum selesai,” terang dr. Fajri saat dihubungi Okezone, Rabu (23/12/2020).

Lebih lanjut dr. Fajri menjelaskan bahwa penelitian vaksin Sinovac yang dilakukan di Brasil juga belum keluar datanya. Targetnya, pertengahan Desember 2020 data tersebut baru akan dilaporkan, namun hingga saat ini masih belum ada yang dilaporkan. Alhasil tidak ada yang bisa menyimpulkan apa-apa terkait vaksin Sinovac.

Baca juga: Cerita Sandiaga Uno tentang 'Bismillah Mas' dari Menteri Pratikno

“Intinya kita harus bijaksana dan harus memahami betul-betul bahwa penelitian ini belum selesai dan datanya belum ada. Bisa saja hasilnya bagus, bisa juga tidak. Tapi yang namanya kuman yang dilemahkan cenderung lebih aman dibandingkan mRNA. mRNA kemarin efek sampingnya ada beberapa yang cukup kuat juga, sebab materi genetiknya yang diberikan langsung. Kalau kuman yang dilemahkan mungkin daya picunya gak sekuat RNA. Tapi tetap kita tunggu data,” tuntasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(DRM)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.