Remaja Kurang Tidur Rentan Mengalami Depresi
Meskipun kesehatan mental tidak boleh dianggap enteng pada usia berapa pun, tingkat depresi di antara anak-anak dan remaja meningkat tajam. Studi menunjukkan bahwa hingga 3% anak-anak di Amerika menderita insiden depresi, lebih sering dilaporkan pada anak laki-laki daripada perempuan.
Tidur memang lebih dari sekadar mengisi tenaga. Tidur seperti mengisi bahan bakar untuk otak, membantu mengisi defisit kognitif, memberi tubuh energi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan, studi, dan olahraga. Menurut CDC, remaja yang tidurnya nyenyak lebih sedikit mengalami masalah perilaku dan perhatian.
Apa yang harus dilakukan?
Kualitas tidur yang baik pada usia berapa pun, terutama remaja, semuanya menjadi semakin penting. Ada hal-hal tertentu yang dapat dilakukan orangtua untuk memastikan bahwa anak remaja mereka mendapatkan tidur yang baik dan mengurangi risiko kesehatan mental yang buruk
- Atur waktu menggunakan gadget, jangan menatap layar ketika sudah memasuki waktu tidur.
- Melibatkan mereka dalam kegiatan yang membuat mereka lelah sepanjang hari.
- Kegiatan fisik dan diet yang tepat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan anak remajaÂ
- Jangan mendorong mereka untuk belajar sampai larut malam. Dorong mereka untuk mempertahankan jadwal yang disiplin.
- Jaga asupan minuman berkafein (Hel)
Follow Berita Okezone di Google News
(kem)