Ciri-ciri Mata Minus, Plus, dan Silinder yang Perlu Diketahui
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2019/11/23/481/2133656/ciri-ciri-mata-minus-plus-dan-silinder-yang-perlu-diketahui-sUF2GBCFcp.jpg)
Tak bisa dipungkiri jika mata adalah Indonesia. Sebanyak 80 persen informasi yang masuk ke otak melalui mata. Oleh karena itu, mata harus terus dijaga.
Sayangnya, tak banyak orang yang peduli dengan kondisi kesehatan matanya. Akibatnya, mereka mengalami masalah di mata. Salah satunya adalah gangguan refraksi.
Idealnya, mata normal dapat melihat jarak dekat maupun jarak jauh dengan sempurna. Hal ini dikarenakan kornea dan lensa memfokuskan objek dengan jelas ke retina. Namun gangguan refraksi membuat anatomi mata berubah sehingga penglihatan menjadi kabur.
Ada 3 jenis gangguan refraksi mata yang membuat penglihatan kabur yakni miopia atau rabun jauh, hiperopia atau rabun dekat, dan astigmatisme atau silinder. Masing-masing gangguan memiliki gejala yang berbeda. Kali ini Okezone akan membahasnya satu per satu.
Â
Pertama menyangkut miopia atau rabun jauh. Mereka yang mengalami gangguan refraksi jenis ini harus mengenakan lensa minus untuk menyempurnakan penglihatannya.
"Miopia atau mata minus yang dikenal juga dengan rabun jauh disebabkan sumbu bola mata yang lebih panjang dari rata-rata atau kornea yang lebih cembung. Akibatnya cahaya atau penglihatan akan difokuskan di depan retina," ujar dokter spesialis mata,
dr Gitalisa Andayani, Sp.M (K) saat dihubungi Okezone melalui pesan singkat, Sabtu (23/11/2019).
Ciri utama seseorang mengalami miopia adalah ketika melihat objek yang jauh menjadi buram. Dirinya hanya bisa melihat jelas objek yang berada di dekatnya. Rabun jauh paling sering dialami oleh anak-anak. Faktor penyebabnya adalah keturunan dan kebiasaan melihat dalam jarak dekat.