Salah Kaprah, Makan Siang Nggak Selalu Harus Banyak
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2019/07/10/481/2077175/salah-kaprah-makan-siang-nggak-selalu-harus-banyak-zr48HtqBkD.jpg)
Anda mungkin pernah mendengar nasihat seperti ini: 'Kalau makan siang, yang banyak makannya!'. Persepsi ini banyak diamini masyarakat kita, padahal hal ini keliru.
Seperti dijelaskan Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Jovita Amelia, SpGK, pernyataan tentang makan siang tersebut salah kaprah dan tidak bisa diamini semua orang. Dasar alasannya jelas, makan seimbang perlu dan dilihat lagi seberapa sibuk Anda dalam satu hari beraktivitas.
Pernyataan makan siang mesti banyak, sambung dr Jovita, mungkin bisa diterapkan bagi mereka yang pekerjaannya sangat membutuhkan energi dan waktu sibuknya dari siang sampai ke malam.
Â
"Kalau yang sibuknya sudah dari pagi, ya sarapan berat menurut saya tidak masalah. Asal dia paham takaran per harinya dan mengenai menu makanan apa saja yang mesti dikonsumsi," papar dr Jovita saat diwawancarai di acara Okezone Female Chat Box: Barbeque and Sharing Session "Nothing Beats Beef" bersama Meat and Livestock Australia (MLA) di Residence of Yulie Nasution Grillon baru-baru ini.
Dokter Jovita menegaskan, pernyataan makan siang mesti banyak itu kembali ke kebutuhan harian Anda dan melihat di jam mana biasanya Anda sibuk. Jangan kemudian disetujui tanpa melihat aktivitas harian Anda.
Â
Kemudian, jika memang konsepnya seperti itu, apakah kemudian yang sudah sibuk sejak pagi mesti mengonsumsi makanan dengan porsi komplit?
Dokter Jovita menjawab, tidak demikian juga. Harus dilihat dari seberapa banyak tubuh Anda membutuhkan makanan dan jenis makanan seperti apa juga mesti diperhatikan.
Untuk mereka yang punya risiko diabetes, maka sarapannya juga tidak disarankan nasi apalagi dengan jumlah banyak. "Jadi, harus dilihat dari kebutuhan tubuh Anda, ya. Kalau mau agak berat sarapannya, bisa di menu proteinnya atau menambahkan susu," tambahnya.
Â
Follow Berita Okezone di Google News