Share

Kenali Lebih Jauh Penyakit Mematikan Tuberkulosis

Rahma Yulita, Jurnalis · Minggu 24 Maret 2019 14:30 WIB
$detail['images_title']
Hari Tuberkulosis Dunia (Foto: HealthXchange)

TEPAT hari ini, 24 Maret, adalah hari Tuberkulosis dunia. Untuk sebagian orang mungkin hanya tahu bahwa TBC atau TB adalah penyakit yang menyebabkan batuk hingga mengeluarkan darah, tapi sebenarnya penyakit ini justru mematikan.

Selagi memperingati hari tuberkulosis, Okezone akan mengajak Anda untuk tahu lebih mendalam tentang penyakit ini. Yuk, simak ulasan Okezone tentang tuberkulosis yang dirangkum dari berbagai sumber.

Tuberkulosis adalah infeksi akibat Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara. TB biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.

Baca juga :

Jenis

Meskipun tubuh mungkin mengandung bakteri yang menyebabkan munculnya tuberkulosis, sistem kekebalan tubuh yang Anda punya kemungkinan dapat membantu mencegah serangan penyakit ini. Ada dua jenis tuberkulosis, yaitu laten dan aktif.

1. TB Laten mengacu pada kondisi ketika Anda memiliki infeksi TB tetapi bakteri tetap tidak aktif dalam tubuh sehingga tidak menyebabkan gejala. TB laten tidak menular tetapi memiliki peluang berubah menjadi aktif.

2. TB Aktif adalah ketika bakteri TB berkembang biak di tubuh dan menyebabkan perkembangan gejala TB mulai aktif. Jika paru-paru terinfeksi TB aktif, Anda dapat dengan mudah menyebarkan penyakit ini ke orang lain.

Gejala 

Gejala yang biasanya terjadi pada penderita TB tergantung pada organ mana yang diserang. Bisa berupa batuk yang berlangsung dua minggu atau lebih, batuk dengan dahak atau darah, sesak napas, demam atau meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas fisik, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, lelah dan juga lemah.

Gejala-gejala seperti itu bisa jadi disebabkan oleh penyakit lain yang masih berhubungan dengan kesehatan paru-paru. Jika Anda khawatir karena sekiranya memiliki gejala seperti apa disebutkan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Obat dan pengobatan

Biasanya, pasien TB harus mengonsumsi obat-obatan selama enam bulan atau lebih. Pengobatan yang tepat yaitu, mengonsumi setidaknya 3-4 antibiotik setiap hari. Jangan coba-coba menghentikan pemakaian obat di tengah-tengah, karena penyakit bisa kembali dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Obat-obat antibiotik yang diberikan dokter dapat memberikan efek samping seperti kencing berwarna merah (bukan darah), telinga berdenging, kesemutan pada kulit, mual muntah, dan kulit kuning. Kencing berwarna merah bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun bila efek samping lainnya muncul, segera periksakan diri ke dokter.

Untuk pengobatan di rumah, biasakan minum obat sesuai anjuran dokter dan konsumsi obat sesuai jadwal. Tanya dokter tentang efek samping yang muncul akibat mengonsumi obat-obatan tersebut. Jangan lupa rutin melakukan pemeriksaan ulang sesuai waktu yang telah ditetapkan.

Pencegahan

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu melindungi diri sendiri dan orang lain menangani TB:

1. Lakukan pemeriksaan jika merasa telah terkena penyakit TB.

2. Jaga sistem kekebalan tubuh agar tetap berfungsi secara benar dengan menjaga pola makan, olahraga teratur dan cukup tidur.

3. Jika seseorang yang Anda kenal menderita TBC, berikan semangat dan terus ingatkan dia untuk rutin menjalani pengobatan.

Jika Anda telah didiagnosis memiliki tuberkulosis aktif, pastikan untuk:

1. Tetap di rumah terutama selama dua minggu pertama perawatan.

2. Tutup mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin, dan kenakan masker wajah ketika berada di sekitar orang selama beberapa minggu pertama perawatan.

3. Selesaikan seluruh prosedur pengobatan hingga tuntas.

Follow Berita Okezone di Google News

(ABD)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.