Ini 3 Faktor Pemicu Masalah Kesehatan Jiwa pada Pemuda
![$detail['images_title']](https://img.okezone.com/content/2018/10/11/481/1962708/ini-3-faktor-pemicu-masalah-kesehatan-jiwa-pada-pemuda-JP8cvrZYn4.jpg)
INDONESIA memiliki begitu banyak pemuda saat ini. Dapat dikatakan satu dari empat orang di Indonesia adalah orang berusia muda.
Hal ini tentu bisa menjadi kekuatan bagi Indonesia, termasuk dalam hal ekonomi dan pembangunan. Namun di sisi lain, banyak pemuda yang harus berurusan dengan masalah kesehatan jiwa karena dipicu masa transisi kehidupan. Jika hal ini dibiarkan tanpa adanya upaya pencegahan, maka bisa menjadi kerugian bagi bangsa ini.
Pada orang-orang berusia muda, masalah kesehatan jiwa dapat menyerang fisik, mental, dan kehidupan sosial mereka. Beberapa gangguan jiwa yang banyak dihadapi para pemuda adalah adiksi, skizofrenia, dan gangguan kecemasan, serta depresi.
 (Baca Juga:Wanita Ini Mengalami Cegukan Selama 8 Tahun)
Masalah kesehatan jiwa seseorang sejak muda dapat menimbulkan masalah kesehatan hingga kematian. Kematian salah satunya berhubungan dengan tindakan bunuh diri yang belakangan ini juga marak diberitakan di media massa Indonesia.
Â
Dari siaran pers oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang diterima Okezone, Kamis (11/10/2018), munculnya masalah kesehatan jiwa pada pemuda dikaitkan dengan banyak faktor. Faktor pertama adalah kerentanan biologis, baik genetik maupun penyakit fisik yang menyebabkan masalah di otak seseorang. Faktor kedua adalah faktor psikologis, yang berkaitan dengan cara seseorang menghadapi permasalahan, kematangan berpikir, dan sebagainya. Faktor ketiga berkaitan dengan lingkungan sosial, cara seseorang dibesarkan, dan hal-hal lain yang dipelajari dari lingkungan.
 (Baca Juga:Yuk Rajin Berenang, Bisa Buat Kamu Terhindar dari Kecemasan Loh!)
Masalah gangguan jiwa sebenarnya bisa dicegah sejak, bahkan bisa dimulai sebelum kelahiran. Sejak kehamilan, orangtua bisa menjaga asupan nutrisi. Setelah lahir, terapkanlah pola asuh yang baik pada anak.
Â
Tak hanya orangtua, masalah kesehatan jiwa juga bisa dicegah di lingkungan sekolah. Pihak sekolah bisa memberikan ajaran dan membekali murid-muris dengan keterampilan menyelesaikan konflik di lingkungan sosial. Masyarakat luas juga memiliki peran untuk menjadi contoh dan menjadi wadah yang aman bagi seseorang untuk tumbuh dan berkembang.
Begitu juga dengan para profesional kesehatan dan pemerintah yang dapat berpesan dalam menjamin kesehatan pemuda. Seperti yang dilakukan Departemen Medik Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN Cipto Mangunkusumo yang berinisiatif untuk menyelenggarakan kegiatan yang mempromosikan upaya kesehatan jiwa bagi pemuda.
Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, yang jatuh tiap tanggal 10 Oktober tiap tahunnya. Pada tahun 2018 ini peringatan Hari Kesehatan Jiwa mengangkat tema tentang pemuda dan kesehatan jiwa dalam kehidupan dunia yang dinamis.
Follow Berita Okezone di Google News
(tam)