Share

Waspadai! Nyeri Jantung Dikira Angin Duduk, Jangan Langsung Kerokan!

Dewi Kania, Jurnalis · Jum'at 06 Oktober 2017 09:16 WIB
$detail['images_title']
Bahaya Kerokan (Foto: Line Today)

TIDAK banyak orang menyadari bila mengalami nyeri dada dan tubuhnya panas dingin termasuk salah satu gejala penyakit jantung. Mereka tidak segera ke dokter, tapi justru malah diatasi dengan kerokan.

Nyeri dada yang menjadi pertanda jantung masih sering dikira angin duduk. Mereka percaya kalau dikerok bisa sembuh. Padahal ini teknik yang salah dan jelas tidak boleh dilakukan.

Spesialis Jantung Pembuluh Darah dr Siska Suridanda Danny SpJP menjelaskan, pengetahuan akan gejala penyakit jantung di kalangan penduduk Indonesia sangat minim. Nyeri di bagian dada masih dikira kena sakit angin duduk.

Bahkan, gejala tersebut bisa terjadi semalaman. Pasien tergolong kuat menahan rasa nyeri berlebihan.

"Setelah merasakan nyeri, seseorang langsung kerokan. Bahayanya justru bisa menyebabkan kematian mendadak," terang dr Siska saat ditemui di kawasan Menteng, belum lama ini.

Dokter cantik itu menambahkan, setiap orang harus mengenali gejala serangan jantung mendadak agar tak membahayakan dirinya. Selain nyeri di bagian dada atau ulu hati, Anda juga dapat mengalami sesak napas, rasa mual dan muntah, nyeri di bagian rahang serta punggung. Biasanya gejala ini muncul ketika Anda sedang beraktivitas normal.

"Kalau rasanya seperti ditekan benda berat, disertai mual dan muntah harus curiga serangan jantung. Tapi hebatnya, orang-orang justru cuek Dan langsung kerokan," tambahnya.

Tidak sepatutnya Anda mengatasi gejala nyeri dada atau jantung dengan kerokan. Bila Anda segera membawa ke dokter, dalam waktu kurang dari 12 jam, penyakit ini dapat ditangani.

Diagnosanya dibantu dengan alat EKG jantung untuk mengecek kondisinya saat itu. Kemudian, bila diketahui seseorang menderita penyakit tersebut, dokter memberikan pertolongan pertama berupa pemasangan ring jantung.

"Tingkat efektivitas pemasangan ring jantung ini lumayan menolong pasien. Penyakitnya jadi tidak sering kambuh dan meningkatkan kualitas hidup pasien," terangnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(ren)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.